NURSE
PERFORMENCE
(KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA)
DISUSUN
OLEH
YOGI
CANDRA DIMASTA
(145140116)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan
hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah “NURSE PERFORMENCE
(KEBUTUHAN DASAR MANUSIA)”. Namun berkat kerja sama dari anggota kelompok
kami serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca.
Penulis juga tidak lupa
untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan dan doa untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata
pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari teman-teman, dosen dan para pembaca sekalian demi penyempurnaan makalah
ini.
Demikian sedikit kata dari
kami, semoga makalah ini bermanfaat.
Bandar Lampung, 18 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2
Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.... Konsep Manusia............................................................................................... 2
2.2.... Pengertian
Kebutuhan Dasar Manusia............................................................. 2
2.3.... Hal-Hal Yang Mendasari
Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia.................. 2
2.4.... Ciri
Kebutuhan Dasar Manusia........................................................................ 3
2.5...... Faktor
yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia........................................................................ 3
2.6.... Model – Model
Kebutuhan Dasar Manusia..................................................... 4
2.7.... Karakteristik
Seseorang Yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi...................... 9
2.8.... Penerapan Kebutuhan
Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusian................ 10
BAB III
PENUTUP
3.1.... Kesimpulan....................................................................................................... 11
3.2.... Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk biopsikososialspriritual memiliki banyak kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar seperti
makan, minum, bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang
bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnyamemiliki kebutuhan yang sama,
akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam
memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia
akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam
teori
Hirarki.
Kebutuhan
menyatakan
bahwa
setiap
manusia
memiliki
lima
kebutuhan
dasar
yaitu
kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta,
harga diri, dan aktualisasi diri. Dalam mengaplikasikan
kebutuhan
dasar
manusia (KDM) yang dapat
digunakan
untuk
memahami
hubungan
antara
kebutuhan
dasar
manusia
pada
saat
memberikan
perawatan.
Beberapa
kebutuhan
manusia
tertentu
lebih
mendasar
dari
pada
kebutuhan
lainnya.
Dalam
mengaplikasikan
kebutuhan
dasar
manusia
tersebut
dapat
digunakan
untuk
memahami
hubungan
antara
kebutuhan
dasar
manusia
dalam
mengaplikasikan
ilmu
keperawatan di dunia
kesehatan.
Walaupun
setiap orang mempunyai
sifat
tambahan, kebutuhan yang
unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang
sama. Besarnya kebutuhan
dasar yang terpenuhi
menentukan
tingkat
kesehatan
dan
posisi
pada
rentang
sehat-sakit.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui konsep
manusia
2.
Mengetahui pengertian kebutuhan dasar manusia
3.
Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang
kebutuhan dasar manusia.
4.
Mengetahui model-model kebutuhan dasar manusia.
5.
Mengetahui kerakteristik seseorang yang kebutuhan
dasanya terpenuhi.
6.
Mengetahui penerapan KDM dalam praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Manusia
Manusia
dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu manusia sebagai makhluk holistik
dan manusia sebagai sistem.
1.
Manusia Sebagi Makhluk Holistik
Manusia
sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau paduan dari unsur
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk biologis
manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan
hidupnya mulai dari lahir, tumbuh kembang hingga meninggal. Sebagai makhluk psikologis manusia memiliki struktur kepribadian,
tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan dan kemampuan berpikir serta
kecerdasan. Sebagai makhluk sosial manusia perlu
hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai
dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual
manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup dan dorongan hidup yang sejalan
dengan keyakinan yang dituntunya.
2.
Manusia Sebagai Sistem
Manusia
sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif yang merupakan proses perubahan
individu sebagai respon terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi
integritas atatu keutuhan. Sebagai sistem personal, manusia memiliki
proses persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai sistem interpersonal,
manusia dapat berinteraksi, berperan dan berkomunikasi terhadap orang lain.
Sedangkan sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam
pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat maupun
lingkungan pekerjaan.
2.2 Pengertian
Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan
dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
2.3 Hal-Hal
Yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia sebagai bagian integral yang
berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar
(fisiologis,keamanan, kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap
kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari
perubahan dari setiap komponen sistem.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam
perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah
terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran
perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya
suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya
dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan
sistem dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual,
ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Hal ini
menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu
difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral
dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi
tanggungjawab dari setiap orang.Misalnya tanggung jawab orangtua terhadap
anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan
dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui
pendekatan proses keperawatan.
2.4 Ciri
Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia
memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnyamemiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan
diri dengan prioritas yang ada.Lalu jika
gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk
berusaha mendapatkannya.
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia
1. Penyakit
Adanya penyakit dalam tubuh dapat
menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun
psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari
biasanya.
2. Hubungan
keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat
meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya merasakan
kesenangan hidup tidak ada rasa curiga
3. Konsep
Diri
Konsep diri manusia memiliki peran dalam
pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif akan memberikan makna dan
keutuhan bagi seseorang. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah
berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat,
sehingga mudah memenuhi kebutuhannya.
4. Tahap
Perkembangan
Sejalan dengan meningkatnya umur, manusia
mengalami perkembangan dan pada setiap tahap perkembangan tersebut
memilikikebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
maupun spiritual.
2.6 Model
– Model Kebutuhan Dasar Manusia
1. Abraham
Maslow
Hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima
kategori kebutuhan dasar, yakni
sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisiologis
(Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki
prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya
tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan
makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu
daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang
penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan
fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan
dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal,
kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur,
serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna
kelangsungan umat manusia.
b. Kebutuhan
Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik
fisiologis maupun psikologis.Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri
dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan
cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang
baru atau tidak dikenal.
c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging
Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan
menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang
lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam
keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan
tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan
untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri),
belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai
dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan
sebagainya.
Dengan mengetahui konsep kebutuhan
dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa :
·
Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai
potensi diri yang maksimal.
·
Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan
terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi.
·
Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak
terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
·
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan
setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
·
Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut
prioritas
·
Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi
beberapa kebutuhan sifatnya dapat ditunda
·
Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan
ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan
penyakit.
·
Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan
bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
faktor eksternal dan internal.
·
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga
dapat berespon melalui berbagai cara.
·
Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa
kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan
yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahnya harus terpenuhi dulu.Artinya,
terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis
seseorang seperti makan, cairan, istirahat dan lain sebagainya belum terpenuhi,
tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri
dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.
2. Virginia
Henderson
Teori
keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955)
mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964)
mendefinisikan keperawatan sebagai :
Membantu individu yang sakit dan
yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap
kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan yang di butuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali
disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan kerangka kerja dalam
melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1)
Bernapas secara normal
2)
Makan dan minum yang cukup
3)
Eliminasi (buang air besar dan kecil)
4)
Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
5)
Tidur dan istirahat
6)
Memilih pakaian yang tepat
7)
Mempertahankan susu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan modifikasi lingkungan
8)
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
9)
Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari
yang membahayakan orang lain
10) Berkomunikasi
dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran dan
opini
11) Beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan
12) Bekerja
sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup
13) Bermain dan
berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14) Belajar,
menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang
normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
3.
Watson
Filosofi Watson tentang asuhan
keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendifinisikan hasil dari aktivitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan ( Watson
1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman
hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.Keperawatan memperhatikan
peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan
keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan
kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi
keperawatan berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia
membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap
masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial, kebutuhan
manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan
kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati
pada klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh
faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan
pada klien ( Watson, 1987)
Jean Watson
(dalam B Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia kedalam dua perangkat
utama, yaitu:
Kebutuhan
yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs)
Kebutuhan yang
tingkatnya lebih tinggi (higher older needs)
Pemenuhan
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri, tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
4. King
Manusia merupakan individu reaktifan
yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek tertentu. Sebagai makhluk
yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk
sosial, manusia hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain.
Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar manusiadi bagi menjadi tiga yaitu:
1.
Kebutuhan akan informasi kesehatan
2.
Kebutuhan akan pencegahan penyakit
3.
Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
King (1987,
dalam potter, 2005) mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus
pada tiga sistem, yaitu:
1) Sistem
personal
2) Sistem
interpersonal, dan
3) Sistem
social
5.
Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu
berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-
masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep
Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia manusia sebagai
unit.
6.
Dorothy E. Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya
dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku.Dalam pendekatan ini, individu di
pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal.Individu juga
memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh
yang timbul.
Jhonson
mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah
observasi perilaku yang merupakan teori system biologi, yang menyatakan bahwa
manusia merupakan system biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit
adalah hasil dari gangguan sistem biologi.
7.
Sister Calista Roy
Menurut Roy, manusia sebagai
individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang
adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.Untuk mencapai keseimbangn atau
homeostasis, manusia harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.Adaptasi
tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi
residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya
agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi
serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk meningkatkan
respon adaptif. Oleh karena itu Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu
sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh,
memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi
melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.
8.
Halbert Dunn
Halbert dunn
(1958) membagi Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) menjadi dua belas (12) kebutuhan,
diantaranya:
·
Adat istiadat atau kepercayaan
·
Komunikasi
·
Persahabatan
·
Kebutuhan untuk tmbuh
·
Kebutuhan berimajinasi
·
Kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang
·
Keseimbangan
·
Lingkungan fisik maupun sosial
·
Sosialisasi
·
Falsafah hidup
·
Dignity (kedudukan),
·
Kemerdekaan.
2.7 Karakteristik
Seseorang Yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi
Manusia dan
kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa
memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati
kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih
besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul
suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostatis suatu persoalan atau masalah
dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan
kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun
psikologis seseorang. Contoh lain apabila seseorang telah terpenuhi kebutuhan
aktualisasi dirinya, maka orang tersebut akan memiliki kepribadian multidimensi
yang lebih matang, mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas dengan
banyak,mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yg dikerjakan dgn baik, tidak
bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenaipenampilan, kualitas
kerja, serta metode penyelesaian masalah. Walau mungkin mengalami keraguan dan
kegagalan dan namun secara umum menghadapi secara realistis
2.8 Penerapan
Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusian.
Pengetahuan tentang kebutuhan
manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal. Pertama, membantu perawat
memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan personal diluar
situasi klien. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia perawat dapat memahami
perilaku orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan
dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam proses
keperawatan pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, perawat dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi
stres.Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk
membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang.
Teori Maslow mengenai kebutuhan dasar manusia dapat memberikan dasar untuk
pemberian perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan
pelayanan kesehatan. Namun pada saat perawat menerapkan teori ini dalam praktek
harus berfokus pada kebutuhan individu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengetahuan
tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal.Kebutuhan
dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan
perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada
saat memberikan perawatan.
Manusia
sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya
memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan
aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral
sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen sistem.Tekanan tersebut
dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai
terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Beberapa ahli mengemukakan teori
tentang model kebutuhan dasar manusia seperti Abraham Maslow, Virginia
Henderson, Watson, King, Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa
berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu
kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas
untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika
proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu maka akan timbul suatu kondisi
patologis.
3.2 Saran
Sebagai manusia hendaknya kita dapat
berinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya. Dengan berinteraksi,
segala kebutuhan manusia akan mudah terpenuhi. Untuk dapat memenuhi
kebutuhannya manusia harus memiliki pengetahuan tentang manusia dan
pemeliharaan atau perawatan manusia. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, manusia
tidak dapat berinterkasi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Tanpa
adanya pemeliharaan atau perawatan diri, manusia juga akan sakit dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu manusia hendaknya dapat menjaga
kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA
Alimun,
Aziz. 2006,Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia,alih bahasa Resthil
Widyaningrum,Jakarta : Salemba Medikal, 2006.
Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Perry, Potter, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, alih bahasa Yasmin Asih, Jakarta: EGC
Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Perry, Potter, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, alih bahasa Yasmin Asih, Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar