Rabu, 12 Oktober 2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

 








DISUSUN OLEH :


YOGI CANDRA DIMASTA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MITRA LAMPUNG
2016
 

  
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Asuhan Keperawatan merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien baik individu, kelompok, keluarga dan mayarakat dalam keadaan sehat dan sakit secara holistik (biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural) dalam rentang kehidupan dengan pendekatan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi). Asuhan keperawatan yang diberikan dapat berupa asuhan keperawatan medikal bedah, anak, maternitas, jiwa, gawat darurat, keluarga, komunitas dan gerontik.
Asuhan Keperawatan Keluarga adalah asuhan keperawatan yang tidak kalah penting untuk dibahas, karena asuhan keperawatan keluarga merupakan bagian dari asuhan keperawatan komunitas dimana keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang terdiri dari individu dan kelompok. Keberhasilan kesehatan atau keperawatan keluarga merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan kesehatan atau keperawatan di komunitas.
Di dalam keluarga terjadi interaksi antar budaya, adaptasi serta mempertahankan budaya dimana budaya merupakan keyakinan atau perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi berikutnya. Karakteristik budaya dapat digambarkan sebagai berikut : (1) budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada budaya yang sama persis, (2) budaya bersifat stabil, tetapi juga dinamis karena budaya tersebut diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan dan (3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri (Leininger, 1978)

2.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata ajar Health Assessmen dalam pengkajian keperawatan keluarga.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga
 Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
Tahap proses keluarga meliputi :
1.     Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a.    Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b.    Data Lingkungan
c.    Struktur dan fungsi keluarga
d.    Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e.    Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a.    Fisik
b.    Mental
c.    Emosi
d.    Spiritual
2.    Perumusan Diagnosa Keperawatan
3.    Penyusunan Rencana Keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan
4.    Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber – sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5.    Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
2.2       Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat mengguanakan metode :
1.     Wawancara keluarga
2.    Observasi fasilitas rumah
3.    Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)
4.    Data sekunder, misalnya hasil laboratirium
Hal – hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah :
A.  Data Umum
Pegkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1.     Nama kepala keluarga (KK)
2.    Alamat dan telepon
3.    Pekerjaan kepala keluarga
4.    Pendidikan kepala keluarga
5.    Komposisi keluarga dan genogram
6.    Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang terjadi jenis tipe keluarga tersebut

7.    Suku bangsa
Mengkaji  asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8.    Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
9.    Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh keluarga
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan aktipitas rekreasi
B.   Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga
1.     Tahap parkembangan keluarga saat ini
Tahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti
2.    Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3.    Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan
4.    Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari pihak suami dan istri
C.  Pengkajian lingkungan
1.     Karakteristrik rumah
Karakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di gunakan serta denah rumah
2.    Karakteristrik tentangga dan kumunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
3.    Mobilitas keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat
5.    Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat
D.  Struktur Keluarga
1.     Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga
2.    Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluaarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku
3.    Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal
4.    Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
E.  Fungsi Keluarga
1.     Fungsui afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga, perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai
 2.    Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan prilaku
3.    Fungsi perawat kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan  keluarga adalah :
a.    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah
b.    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :
1)    Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah
2)   Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3)   Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4)   Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
5)   Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa masalah kesehatan
6)   Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7)   Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8)   Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
c.   Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
1)    Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalahkesehatan / penyakit
2)   Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
3)   Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang diperlukan memadai
4)   Apakah keluarga mempunyai pandangan negative terhadap perawatan yang diperlukan
5)   Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6)   Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang
7)   Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
8)   Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
9)   Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)
10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan
4.    Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a.    Berapa jumlah anak
b.    Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.    Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikanjumlah anggota keluarga
5.    Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a.    Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b.    Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga

F.  Stres Dan Koping Keluarga
1.     Stressor jangka pendek dan panjang
a.    Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
b.    Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
2.    Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon terhadap situasi / stressor
3.    Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi permasalahan
4.    Strategi adaptasi disfunsional
5.    Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
G.  Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik
H.  Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada
  
2.3       Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
         Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan)
         Resiko (ancaman kesehatan)
         Keadaan sejahtera (Wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga :
Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual
Contoh I
a.    Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi
b.    Gangguan nutrisi   : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi
c.    Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga mengenal masalah kekurangan nutrisi
 Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut.
Contoh II
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami
Contoh III
Keterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / Potensial
Suatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi
Contoh :
a.  Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga bapak R
b.  Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga bapak R
c.   Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R
Menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga
cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :
No
KRITERIA
SKOR
BOBOT
1
Sifat masalah
         Actual (tidak / kurang sehat)
         Ancaman Kesehatan
         Keadaan Sejahtera

3
2
1
1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah
         Mudah
         Sebagian
         Tidak dapat

2
1
0
2
3
Potensi masalah untuk dicegah
         Tinggi
         Sedang
         Rendah

3
2
1
1
4
Menonjolnya masalah
         Masalah berat, harus segera ditagani
         Ada masalah, tetapi tdak perlu segera ditangani
         Masalah tidak dirasakan

2
1
0
1

Skoring :
         Skor       X Bobot
Angka Tertinggi
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
         Kriteria I
Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
         Kriteria II
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor – factor sebagai berikut :
o   Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masaalah
o   Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
o   Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
o   Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat
         Kriteria III
Potensi masalah dapat dicegah factor – factor yang perlu diperhatikan :
o   Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
o   Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan – tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah
o   Adanya kelompok “high Risk”  atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah
         Kriteria IV
Menonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
2.4     Perencanaa kperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
2.5     Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal – hal dibawah ini :
1.     Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara
a.    Memberikan informasi
b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c.    Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2.    Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
a.    Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b.    Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga
c.    Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan
3.    Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a.    Mendemonstrasikan cara perawatan
b.    Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
c.    Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4.    Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, denagn cara :
a.    Menetukan sumber yang dapat digunakan keluarga
b.    Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5.    Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada denga cara :
a.    Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b.    Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
2.6     Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional
S       : hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif, setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga menyatakan neyeri berkurang
O       : hal – hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1 bulan
A       : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan
P        : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir.
FORMAT PERENCANAAN ASUAHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar

FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN  KELUARGA
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Khusus
Tanggal
Implementasi
Evaluasi


BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal. Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan Transkultural akan mendapatkan data yang lebih lengkap dan mengena karena lebih mendekatkan pada pengkajian budaya yang merupakan bagian dari latar belakang keluarga
3.2     Saran
1. Perlu penambahan data pengkajian budaya /transkultural pada pengkajian asuhan keperawatan keluarga
2. Perlu modifikasi bentuk format terutama untuk keluarga dengan latar belakang budaya yang kental yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keperawatan















DAFTAR PUSTAKA


Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural
Sudiharto Jakarta : EGC
2007
Pengantar keperawatan kesehatan keluarga ( Teori dan Praktek )
Ali, Zaidin
Depok : Raflesia
1999
Perawatan kesehatan keluarga : Suatu proses
Bailon, Salvicion G.
Philippines : S.G. Bailon
1978
Pedoman Keperawatan di Rumah
Hastings, Diana
Jakarta : EGC
2005
Asuhan keperawatan keluarga : Aplikasi dalam praktik
Suprajitno
Jakarta : EGC
2004
Keperawatan keluarga : Teori & Praktik
Friedman , Marilyn M.
Jakarta : EGC
1998
Perawatan kesehatan keluarga
Dep.Kes RI
Jakarta : Dep.Kes RI
1996
Penjabaran delapan fungsi keluarga
BKKBN
Kediri : BKKBN
1995
Perawatan di Rumah
Hasting, Diana
Jakarta : Arcan
1995
Panduan kesehatan keluarga
Dep. Kes RI
Jakarta : Yayasan Essentia Medica
1995

 


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Asuhan Keperawatan merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien baik individu, kelompok, keluarga dan mayarakat dalam keadaan sehat dan sakit secara holistik (biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural) dalam rentang kehidupan dengan pendekatan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi). Asuhan keperawatan yang diberikan dapat berupa asuhan keperawatan medikal bedah, anak, maternitas, jiwa, gawat darurat, keluarga, komunitas dan gerontik.
Asuhan Keperawatan Keluarga adalah asuhan keperawatan yang tidak kalah penting untuk dibahas, karena asuhan keperawatan keluarga merupakan bagian dari asuhan keperawatan komunitas dimana keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang terdiri dari individu dan kelompok. Keberhasilan kesehatan atau keperawatan keluarga merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan kesehatan atau keperawatan di komunitas.
Di dalam keluarga terjadi interaksi antar budaya, adaptasi serta mempertahankan budaya dimana budaya merupakan keyakinan atau perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi berikutnya. Karakteristik budaya dapat digambarkan sebagai berikut : (1) budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada budaya yang sama persis, (2) budaya bersifat stabil, tetapi juga dinamis karena budaya tersebut diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan dan (3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri (Leininger, 1978)

2.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata ajar Health Assessmen dalam pengkajian keperawatan keluarga.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga
 Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
Tahap proses keluarga meliputi :
1.     Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a.    Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b.    Data Lingkungan
c.    Struktur dan fungsi keluarga
d.    Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e.    Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a.    Fisik
b.    Mental
c.    Emosi
d.    Spiritual
2.    Perumusan Diagnosa Keperawatan
3.    Penyusunan Rencana Keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan
4.    Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber – sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5.    Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
2.2       Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat mengguanakan metode :
1.     Wawancara keluarga
2.    Observasi fasilitas rumah
3.    Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)
4.    Data sekunder, misalnya hasil laboratirium
Hal – hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah :
A.  Data Umum
Pegkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1.     Nama kepala keluarga (KK)
2.    Alamat dan telepon
3.    Pekerjaan kepala keluarga
4.    Pendidikan kepala keluarga
5.    Komposisi keluarga dan genogram
6.    Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang terjadi jenis tipe keluarga tersebut

7.    Suku bangsa
Mengkaji  asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8.    Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
9.    Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh keluarga
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan aktipitas rekreasi
B.   Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga
1.     Tahap parkembangan keluarga saat ini
Tahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti
2.    Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3.    Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan
4.    Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari pihak suami dan istri
C.  Pengkajian lingkungan
1.     Karakteristrik rumah
Karakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di gunakan serta denah rumah
2.    Karakteristrik tentangga dan kumunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
3.    Mobilitas keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat
5.    Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat
D.  Struktur Keluarga
1.     Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga
2.    Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluaarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku
3.    Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal
4.    Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
E.  Fungsi Keluarga
1.     Fungsui afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga, perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai
 2.    Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan prilaku
3.    Fungsi perawat kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan  keluarga adalah :
a.    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah
b.    Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :
1)    Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah
2)   Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3)   Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4)   Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
5)   Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa masalah kesehatan
6)   Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7)   Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8)   Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
c.   Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
1)    Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalahkesehatan / penyakit
2)   Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
3)   Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang diperlukan memadai
4)   Apakah keluarga mempunyai pandangan negative terhadap perawatan yang diperlukan
5)   Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6)   Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang
7)   Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
8)   Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
9)   Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)
10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan
4.    Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a.    Berapa jumlah anak
b.    Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c.    Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikanjumlah anggota keluarga
5.    Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a.    Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b.    Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga

F.  Stres Dan Koping Keluarga
1.     Stressor jangka pendek dan panjang
a.    Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
b.    Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
2.    Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon terhadap situasi / stressor
3.    Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi permasalahan
4.    Strategi adaptasi disfunsional
5.    Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
G.  Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik
H.  Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada
  
2.3       Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
         Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan)
         Resiko (ancaman kesehatan)
         Keadaan sejahtera (Wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga :
Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual
Contoh I
a.    Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi
b.    Gangguan nutrisi   : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi
c.    Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga mengenal masalah kekurangan nutrisi
 Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut.
Contoh II
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami
Contoh III
Keterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / Potensial
Suatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi
Contoh :
a.  Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga bapak R
b.  Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga bapak R
c.   Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R
Menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga
cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :
No
KRITERIA
SKOR
BOBOT
1
Sifat masalah
         Actual (tidak / kurang sehat)
         Ancaman Kesehatan
         Keadaan Sejahtera

3
2
1
1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah
         Mudah
         Sebagian
         Tidak dapat

2
1
0
2
3
Potensi masalah untuk dicegah
         Tinggi
         Sedang
         Rendah

3
2
1
1
4
Menonjolnya masalah
         Masalah berat, harus segera ditagani
         Ada masalah, tetapi tdak perlu segera ditangani
         Masalah tidak dirasakan

2
1
0
1

Skoring :
         Skor       X Bobot
Angka Tertinggi
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
         Kriteria I
Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
         Kriteria II
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor – factor sebagai berikut :
o   Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masaalah
o   Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
o   Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
o   Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat
         Kriteria III
Potensi masalah dapat dicegah factor – factor yang perlu diperhatikan :
o   Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
o   Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan – tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah
o   Adanya kelompok “high Risk”  atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah
         Kriteria IV
Menonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
2.4     Perencanaa kperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
2.5     Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal – hal dibawah ini :
1.     Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara
a.    Memberikan informasi
b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c.    Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2.    Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
a.    Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b.    Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga
c.    Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan
3.    Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a.    Mendemonstrasikan cara perawatan
b.    Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
c.    Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4.    Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, denagn cara :
a.    Menetukan sumber yang dapat digunakan keluarga
b.    Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5.    Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada denga cara :
a.    Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b.    Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
2.6     Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional
S       : hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif, setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga menyatakan neyeri berkurang
O       : hal – hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1 bulan
A       : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan
P        : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir.
FORMAT PERENCANAAN ASUAHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar








FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN  KELUARGA
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Khusus
Tanggal
Implementasi
Evaluasi








BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal. Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan Transkultural akan mendapatkan data yang lebih lengkap dan mengena karena lebih mendekatkan pada pengkajian budaya yang merupakan bagian dari latar belakang keluarga
3.2     Saran
1. Perlu penambahan data pengkajian budaya /transkultural pada pengkajian asuhan keperawatan keluarga
2. Perlu modifikasi bentuk format terutama untuk keluarga dengan latar belakang budaya yang kental yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keperawatan















DAFTAR PUSTAKA


Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural
Sudiharto Jakarta : EGC
2007
Pengantar keperawatan kesehatan keluarga ( Teori dan Praktek )
Ali, Zaidin
Depok : Raflesia
1999
Perawatan kesehatan keluarga : Suatu proses
Bailon, Salvicion G.
Philippines : S.G. Bailon
1978
Pedoman Keperawatan di Rumah
Hastings, Diana
Jakarta : EGC
2005
Asuhan keperawatan keluarga : Aplikasi dalam praktik
Suprajitno
Jakarta : EGC
2004
Keperawatan keluarga : Teori & Praktik
Friedman , Marilyn M.
Jakarta : EGC
1998
Perawatan kesehatan keluarga
Dep.Kes RI
Jakarta : Dep.Kes RI
1996
Penjabaran delapan fungsi keluarga
BKKBN
Kediri : BKKBN
1995
Perawatan di Rumah
Hasting, Diana
Jakarta : Arcan
1995
Panduan kesehatan keluarga
Dep. Kes RI
Jakarta : Yayasan Essentia Medica
1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar